MENGELOLA SALURAN PEMASARAN
|
PENGERTIAN SALURAN PEMASARAN
|
Saluran pemasaran adalah serangkaian
organisasi yang saling tergantung yang
|
terlibat dalam proses untuk menjadikan
produk atau jasa siap untuk digunakan atau
|
dikonsumsi. Pendistribusian dapat diartikan
sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
|
memperlancar dan mempermudah penyampaian
barang dan jasa dari produsen kepada
|
konsumen, sehingga penggunaannya sesuai
dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,
|
tempat, dan saat dibutuhkan).
|
Keputusan tentang saluran merupakan salah
satu keputusan paling kritis yang
|
dibuat manajer pemasaran. Saluran yang
dipilih perusahaan sangat menentukan semua
|
keputusan pemasaran lainnya. Misalnya,
penentapan harga akan sangat tergantung
|
apakah akan menggunakan pedagang massal
atau toko ekslusif. Keputusan tentang
|
wiraniaga tergantung pada berapa banyak
pelatihan dan motivasi yang diberikan kepada
|
para penyalur, dan lain sebagainya.
|
MENGAPA MENGGUNAKAN PERANTARA
|
Perantara adalah orang atau perusahaan
yang menghubungkan aliran barang dari
|
produsen ke konsumen akhir dan konsumen
industrial (Stanton, et al. : 90). Perantara
|
terbagi atas merchant middleman dan agent middleman. Dua bentuk merchant
|
middleman adalah wholesaler (disebut juga distributor atau jobber) dan
retailer (dealer).
|
Merchant middleman adalah perantara yang
memiliki barang (dengan membeli dari
|
produsen) untuk kemudian dijual kembali.
Sedangkan yang dimaksud dengan agent
|
middleman (broker) adalah perantara yang
hanya mencarikan pembeli, menegosiasikan
|
dan melakukan transaksi atas nama
produsen. Jadi ia tidak memiliki barang yang
|
dinegosiasikan. Broker real estate dan
sales agent merupakan contoh agent middleman.
|
Penggunaan perantara biasanya mencapai
efisiensi yang tinggi dalam membuat
|
barang-barang tersedia secara luas dan
mudah diperoleh di pasar sasaran. Melalui
|
hubungan, pengalaman, spesialisasi, dan
skala operasi mereka, perantara biasanya
|
menawarkan kepada perusahaan lebih banyak
daripada yang dicapai oleh perusahaan itu
|
sendiri. Perantara dibutuhkan karena
adanya beberapa kesenjangan (gap) diantara
|
produsen dan konsumen, yaitu:
|
1. Geographical gap, adalah gap yang
disebabkan oleh tempat pemusatan produksi dan
|
lokasi konsumen yang tersebar dimana-mana.
|
2. Time gap, adalah kesenjangan yang
terjadi karena adanya kenyataan bahwa
|
pembelian atau konsumsi dilakukan hanya
pada waktu-waktu tertentu, sementara
|
produksi agar efisien dilakukan sepanjang
waktu.
|
3. Quantity gap, adalah gap yang terjadi
karena jumlah barang yang diproduksi secara
|
ekonomis oleh produsen berbeda dengan
kuantitas normal yang diinginkan
|
konsumen.
|
4. Assortment gap, adalah situasi dimana
umumnya produsen
|
berspesialisasi pada
|
produk tertentu, sedangkan konsumen
menginginkan produk yang beraneka ragam.
|
5. Communication and informatipn gap,
adalah gap yang timbul karena konsumen tidak
|
tahu dimana sumber-sumber produksi yang
menghasilkan produk yang diinginkan
|
atau dibutuhkannya, sementara di lain
pihak produsen tidak tahu siapa dan dimana
|
pembeli potensial berada.
|
FUNGSI DAN ARUS SALURAN PEMASARAN
|
Anggota saluran pemasaran melakukan
sejumlah fungsi utama:
|
Mengumpulkan informasi mengenai pelanggan,
pesaing, serta pelaku, dan
|
kekautan lain yang adasaat ini maupun
yangpotensial dalam lingkungan
|
pemasaran.
|
Mengembangkan dan menyebarluaskan
komunikasi persusif untuk merangang
|
pembelian.
|
Mencapai persetujuan akhir mengenai
hargadan syarat lain sehinggatransfer
|
kepemilikan dapat dilakukan.
|
Melakukan pemesanan ke perusahaan
manufaktur.
|
Memperoleh dana untuk membiayai persediaan
pada berbagai level saluran
|
pemasaran.
|
Menanggung risiko yang berhubungan dengan
pelaksanaan fungsi saluran
|
pemasaran tesebut.
|
Mengatur kesinambungan penyimpanan dan
pergeakan produk fisik dan bahan
|
mentah sampai ke pelanggan akhir.
|
Mengatur pelunasan tagihan pembeli melalui
bank dan institusi keuangan lainnya.
|
Mengawasi transfer kepemilikan aktual dari
oragnisasi atau orang kepada
|
organisasi atau orang lain.
|
Saluran level nol (juga disebut saluran
pemasaran langsung) terdiri dari
|
perusahaan manufaktur yang langsung
menjual kepada pelanggan akhir.
|
Saluran satu level berisi satu perantara
penjualan, seperti pengecer.
|
Saluran dua level, beiri dua perantara,
biasanya pedagang besar dan pengecer.
|
Saluran tiga level, berisi tiga perantara,
misalnya pedagang besar, pemborong,
|
pengecer.
|
Variasi saluran distribusi untuk produk
konsumen, produk industrial, dan jasa dapat
|
dilihat pada gambar berikut:
|
1. Produk Konsumen
|
Produsen
|
(0)
|
(1)
|
(2)
|
Agen
|
(3)
|
(2)
|
Agen
|
Wholesaler
|
Retailer
|
Konsumen Akhir
|
Keterangan
Jenjang (0) digunakan terutama untuk
peralatan rumah tangga, kosmetika, minuma
kesehatan, makanan bernutrisi.
|
tangga
Jenjang (2) dan (3) banyak digunakan untuk
barang-barang kebutuhan sehari-hari, alat
tulis, obat-obatan.
|
2. Produk Industrial
|
Produsen
|
(0)
|
(1)
|
(2)
|
Agen
|
(1)
|
Agen
|
Distributor
|
Konsumen Bisnis
|
Keterangan:
Jenjang (0) terutama dipakai untuk produk
industrial berupa peralatan dan mesin utama,
dan pesanan dalam jumlah besar.
Jenjang (1) dan (2) dipergunakan untuk
produk industrial berupa supplies, sebagian kecil
peralatan, dan pesanan dalam jumlah
kecil atau pesanan yang sering
diminta.
3. Jasa
|
Penyedia Jasa
|
Agen Penjual
|
Agen/Broker
|
Penyampai jasa
kontrak/waralaba
|
Agen Pembeli
|
Pelanggan Jasa
|
Keterangan:
Saluran distribusi langsung dipergunakan
misalnya untuk jasa konsultasi manajemen,
akuntansi dan perpajakan
Agen/broker dipakai dalam jasa broker
asuransi, agen real estate, agen travel
Agen penjualan dan pembeli yang dipakai
misalnya broker saham
Penyampai jasa kontrak/waralaba misalnya
jasa restoran siap saji.
|
Sumber: Jain, SC (1990)
|
KEPUTUSAN RANCANGAN SALURAN
|
Pada dasarnya dalam memilih saluran
distribusi, perusahaan harus mengikuti 3
|
kriteria 3C, yaitu Channel Controll, Market Coverage, dan Cost. Hal-hal yang perlu
|
dipertimbangkan meliputi pertimbangan
pasar, produk, perantara, dan perusahaan.
|
1. Pertimbangan Pasar
|
a. Jenis pasar
|
Misalnya untuk mencapai pasar industri
perusahaan tidak akan memerlukan
|
pengecer.
|
b. Jumlah pelanggan potensial
|
Jika jumlah pelanggan potensial sedikit
sebaiknya menggunakan tenag penjual
|
sendiri. Sebaliknya jika jumlah pelanggan
banyak sebaiknya menggunakan
|
perantara.
|
c. Konsentrasi Geografis Pasar
|
Perusahaan cenderung membuka cabang pada
pasar yang berpenduduk padat,
|
sedangkan jika jarang penduduknya maka menggunakan
perantara.
|
a. Jumlah dan ukuran pasar
|
Jika jumlah pesanannya besar maka
perusahaan akan menjual secara langsung
|
pada jaringan grosir besar, sedangkan jika
jumah pesanan kecil akan
|
menggunakan wholesaler (pedagang grosir).
|
2. Pertimbangan Produk
|
a. Nilai unit (unit value)
|
Semakin rendah nilai unit suatu produk
maka saluran distribusinya semakin
|
panjang, begitu sebaliknya.
|
b. Perishability
|
Produk yang mudah rusak dan tidak tahan
lama sebaiknya menggunakan saluran
|
distribusi yang pendek.
|
c. Sifat Teknis Produk
|
Produk yang bersifat sangat teknik
sebaiknya didistribusikan secara langsung.
|
3.
|
Pertimbangan tentang Perantara
|
a. Jasa yang diberikan perantara
|
Perusahaan memilih perantara yang mampu
memberikan jasa pemasaran yang
|
tidak mampu dilakukan sendiri oleh
perusahaan.
|
b. Keberadaan perantara yang diinginkan
|
Seringkali perantara juga menjual produk
pesaing, dan enggan menambah lini
|
produknya.
|
c. Sikap perantara terhadap kebijakan
perusahaan
|
Kadang-kadang kebijakan perusahaan tidak dapat
diterima oleh perantara-
|
perantara tertentu.
|
4. Pertimbangan perusahaan
|
a. Sumber Finansial
|
Perusahaan yang kuat secara finansial
cenderung mengorganisasikan armada
|
penjual sendiri.
|
b. Kemampuan manajemen
|
Perusahaan yang kuat dalam manajemen dan
pengalaman akan cenderung
|
mengorganisasikan armada sendiri.
|
c. Tingkat pengendalian yang diinginkan
|
Semakin pendek saluran maka semakin
terkendali.
|
d. Jasa yang diberikan penjual
|
Seringkali perusahaan harus memberikan
jasa-jasa pemasaran karena permintaan
|
dari perantara.
|
e. Lingkungan
|
Pada saat perekonomian lesu, perusahaan
cenderung menyalurkan barang ke pasar
|
dengan cara yang paling ekonomis, yaitu
saluran yang pendek.
|
Merancang sistem saluran memerlukan
analisis kebutuhan pelanggan, penetapan
|
tujuan saluran, serta pengidentifikasian
dan pengevaluasian saluran alternatif utama.
|
Menganalisis level output jasa yang
diinginkan pelanggan. Saluran menghasilkan
|
lima output jasa:
|
1. ukuran
|
2. waktu tunggu
|
3. kenyamanan
|
4. variasi produk |
5. pelayanan pendukung.
|
Menetapkan tujuan dan kendala saluran
|
Tujuan saluran harus dinyatakan dalam
bentuk level output yang ditargetkan.
|
Tujuan saluran berbeda-beda sesuai dengan
karakteristik produk, kekuatan dan
|
kelemahan jenis perantara, dan lingkungan.
|
Mengidentifikasi alternatif saluran utama
|
Suatu alaternatif asluran digambarkan
dengan tiga elemen: jenis perantara bisnis
|
yang tersedia, jumlah perantara yang
diperlukan, serta syarat dan tanggungjawab
|
tiap peserta saluran.
|
Mengevalusi alternatif utama
|
Tiap alternatif saluran harus dievaluasi
menurut kriteria ekonomi, pengendalian,
|
dan adaptasi (mudah diubah bila situasi
berubah).
|
KEPUTUSAN MANAJEMEN SALURAN
|
Setelah perusahaan memilih sebuah
alternatif saluran, tiap perantara harus
|
diseleksi, dimotivasi, dan dievaluasi.
|
Memilih anggota saluran
|
Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai
alasan untuk memilih anggota saluran
|
adalah berapa lama perantara itu
berkecimpung dalam bisnis, bisnis lain yang
|
dijalankannya, catatan pertumbuhan dan laba,
kesanggupan untuk melunasi utang,
|
kemampuan untuk bekerjasama, dan
reputasinya.
|
Melatih anggota saluran
|
Perusahaan-perusahaan perlu merencanakan
dan mengimplementasikan program
|
pelatihan yang cermat bagi distributor dan
dealer mereka, karena perantara itu
|
akan dilihat sebagai perusahaan itu
sendiri oleh para pengguna akhir.
|
Memotivasi anggota saluran
|
Beberapa kekuatan untuk memperoleh
kerjasama:
|
-
|
kekuatan paksaan, terjadi ketika produsen
mengancam untuk menarik
|
sumberdaya atau menghentikan hubungan jika
perantara gagal bekerjasama.
|
-
|
Kekuatan imbalan, tejadi bila produsen
menawarkan manfaat ekstra kepada
|
para perantara untuk melaksanakan kegiatan
atau fungsi tertentu.
|
-
|
Kekuatan hukum, digunakan saat produsen
meminta suatu tindakan seperti
|
tercantum dalam kontrak.
|
-
|
Kekuatan ahli, dapat diterapkan jika
produsen memiliki pengetahuan khusus
|
yang dihargai oleh perantara.
|
-
|
Kekuatan rujukan/referen, timbul bila
produsen sangat dihormatin sehingga
|
perantara merasa bangga diidentifikasikan
dengannya.
|
Mengevaluasi anggota saluran pemasaran
|
Secara periodik, produsen harus
mengevaluasi kinerja perantara dengan
|
menggunakan standar-standar seperti
pencapaian kuota penjualan, tingkat
|
persediaan rata-rata, waktu pengiriman
kepada pealanggan, penanganan barang
|
yang rusak dan hilang, serta kerjasama
dalam program periklanan dan pelatihan.
|
DINAMIKA SALURAN
|
Saluran pemsaran konvensional, terdiri
dari seorang produsen independen,
|
pedagang besar, dan pengecer, mereka masing-masing
merupakan entitas bisnis yang
|
terpisah yang sasarannya memaksimumkan
laba sendiri, bahkan jika sasaran itu
|
mangurangi laba sistem itu secara
keseluruhan.
|
Sistem
|
pemasaran vertikal (vertical marketing
system – VMS), terdiri dari
|
produsen, pedagangbesar, dan pengecer yang
bertindak sebagai suatu sistem yang
|
menyatu. Beberapa jenis VMS:
|
VMS Korporasi, menggabungkan serangkaian
tahap produksi dan distribusi di
|
bawah kepemilikan tunggal.
|
VMS Teradministrasi, mengkoordinasi
serangkaian tahap produksi dan distribusi
|
tidak melalui kepemilikan biasa tetapi
melalui ukuran dan kekuatan salah satu
|
anggotanya.
|
VMS kontraktual, terdiri dari
perusahaan-perusahaan independen pada berbagai
|
level produksi dan distribusi yang
menyatukan program mereka berdasarkan
|
kontrak untuk memperoleh lebih banyak
pengaruh ekonomi dan/atau penjualan
|
daripada yang dapat mereka capai
sendiri.VMS kontraktual terdiri dari jaringan
|
sukarela yang disponsori pedagang besar,
koperasi pengece, dan organisasi
|
waralaba.
|
Sistem pemasaran horisontal, yaitu dua
perusahaan atau lebih yang tidak
|
berhubungan menggabungkan sumberdaya atau
program untuk memanfaatkan peluang
|
pemasaran yang muncul.
|
Sistim pemasaran multi saluran (multi channel marketing), terjadi suatu
|
perusahaan menggunakan dua saluran
pemasaran atau lebih untuk mencapai satu atau
|
beberapa segmen pelanggan.
|
Konflik Saluran
|
Konflik saluran vertikal, terjadi bila
muncul konflik antara level yang berbeda
|
dalam saluran yang sama. Konflik saluran
horisontal terjadi bila muncul konflik antar
|
anggota di level yang sama. Konflik multi
saluran terjadi bila produsen membangun dua
|
saluran atau lebih yang saling bersaing
untuk menjual di pasar yang sama. Penyebab
|
konflik saluran diantaranya adalah
ketidaksesuaian sasaran, dan peran dan hak yang tidak
|
jelas.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar